kopi eva yang terkenal

Restauran ini terletak di jalur lintas Yogya – Semarang, tepatnya di daerah Bedono Ambarawa. Karena posisinya yang cukup strategis, yaitu tepat di tikungan, tempat ini menjadi pilihan bagi para pelancong dari dan menuju Borobudur, Magelang, atau Yogya untuk singgah dan melepas lelah sembari menikmati hidangan-hidangan yang ada beserta pemandangan kota Ambarawa dari ketinggian.
Resoran Kopi Eva merupakan pusat penjualan dan produksi kopi Eva yang dirintis sejak 1954 oleh Tjipto (Michael Tjipto Martojo) dan Sunarti mendirikan sebuah warung di tepi jalan raya Bedono yang menghubungkan Semarang dengan Jogjakarta. Warung sederhana tersebut hanya berukuran 5 x 9 meter. Selain menjual kopi, dia menyediakan menu pecel dan soto. Warung tersebut diberi nama Warung Kopi Eva yang menjadi cikal bakal Eva Coffee House saat ini. Dulu hanya warung sederhana. Sekarang bisa seperti ini, memiliki ruangan yang mampu menampung 700 orang dengan pemandangan bagus, bisa melihat Kota Ambarawa dan Rawa Pening.

Kopi yang dihidangkan dipetik dari biji-biji kopi dari kebun seluas 3 hektar milik pribadi yang berada di sekitar restoran ini. Biji-biji kopi pilihan tersebut memang mendapatkan perlakuan khusus, hanya menggunakan biji kopi yang benar-benar telah matang di pohon atau sudah berwarna merah. Standar itu diterapkan baik untuk biji kopi dari kebun sendiri maupun membeli kepada masyarakat sekitar.
Biji-biji hasil petik merah tersebut dicuci dengan bahan khusus dan diolah dengan mesin yang didatangkan langsung dari Belanda. Setelah tahap itu, biji kopi dicuci bersih dengan air, kemudian dijemur hingga kering. Melalui proses itu, biji kopi yang telah kering akan beraroma mirip mete. Biji kopi kering ini juga mampu bertahan hingga 10 tahun.
Kopi Eva tak hanya dijual dalam bentuk kopi seduh siap minum saja, juga menjualnya bubuk, biji kopi, bahkan sirup. Sirup kopi Eva lebih praktis dan bisa disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
0 comments:
Post a Comment